Selasa, 01 Juni 2010

Kilas Iptek (2)

"Ardi" Kunci Evolusi Manusia
Fosil kerangka manusia yang diramal "Ardi" telah mengguncang dunia pengetahuan tentang evolusi manusia. Kini keyakinan sejumlah ilmuwan terguncang dan mulai dipertanyakan sebenarnya bagaimana bentuk makhluk Etiopia dan seperti apa lingkungan tempat hidupnya. Banyak kritik bermunculan tentang apakah Ardi benar-benar merupakan bagian dari cabang evolusi manusia dan apakah benar dia hidup di hutan kayu. Pertanyaan kedua ini berimplikasi pada sejumlah teori tentang lingkungan seperti apa yang mendukung evolusi awal manusia. Hal ini dipublikasikan jurnal Science, yang tahun lalu mengguncang dunia dengan temuan fosil berusia 4,4 juta tahun di Afrika. Ardi berasal dari Ardipithecus ramidus berusia sejuta tahun lebih tua dari fosil "Lucy". Oktober lalu, temuan ini dianggap sebagai jendela evolusi manusia. Menurut para peneliti, Ardi berjalan tegak tidak seperti simpanse dan dia hidup di hutan bukan di lapangan rumput. Tahun 2003 penemuan fosil "hobit" di Indonesia telah memicu pertanyaan panjang tentang apakah hobit merupakan spesies yang terpisah dari manusia atau tidak. Tim White dari University of California, Berkeley, yang turut menjelaskan tentang Ardi tahun lalu di Science, tidak heran akan perkembangan perdebatan ini. Esteban Sarmiento dari Human Evolution Foundation di East Brunswick, New Jersey, Amerika Serikat, pada analisisnya menjelaskan bahwa Ardi ada sebelum spesies manusia bercabang dari nenek moyangnya, gorila atau simpanse.

Harian Kompas 29/05/2010  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar